Senin, 28 April 2008
AKTIVITAS UMUM MANUSIA
1.Perhatian
2.Pengamatan
3.Tanggapan
4.fantasi
5.Ingatan
6.Berpikir
7.Perasaan
8.Motif
Jawaban :
1. Perhatian adalah sebuah hubungan mental antara kita dengan sebuah barang atau informasi yang memasuki kesadaran kita dan membuat kita memutuskan untuk bertindak akan sesuatu atau tidak. Ada enam macam perhatian yang dibagi dalam 3 kelompok jenis.
2. Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya.
3. Tanggapan adalah bayangan atau kesan kenangan dari apa yang pernah kita amati atau kenali.Tanggapan dari segi bhentuknya dibagi dua yaitu Tanggapan kenangan da tanggapan khayal. Tanggapan kenangan adalah sekedar reproduksi daripada pengamatan-pengamatan dimasa lampau. Tanggapan khayal adalah solah-olah hasil baru tetapi dibentuk dengan mengguanakan kesan atau pengalaman lama.
4. Fantasi adalah yang berhubungan dengan khayalan atau dengan sesuatu yang tidak benar-benar ada dan hanya ada dalam benak atau pikiran saja. Kata lain untuk fantasi adalah imajinasi.
5. Ingatan merupakan proses kebolehan manusia untuk menerima maklumat, memproses dan menyimpanya dalam otak, kemudian mengeluarkannya ketika perlu.
6. Menurut Drs. M. Ngalim, Mp (1990 : 43), berpikir adalah suatu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah kepada suatu tujuan. Menurut psikologi Gestalt, berpikir merupakan keaktifan psikis yang abstrak, yang prosesnya tidak dapat kita amati dengan alat indra kita.
7. Perasaan adalah rasa-rasa yang terletak di hati nurani insan.Perasaan-perasaan itu seperti rasa kasih, rasa cinta, rasa benci, rasa jijik, rasa simpati, rasa marah, rasa dendam, rasa rindu, rasa malu, rasa megah, rasa sombong, rasa takut, rasa serba salah, rasa kecewa, dll.
8. Motif adalah sesuatu dorongan yang ada dalam diri seseorang untuk berbuat sesuatu, baik berupa gerakan maupun ucapan.
Minggu, 27 April 2008
PENYAKIT HATI
1. Iri Hati
Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.
2. Dengki
Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.
3. Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.
Solusinya :
kita harus mensyukuri apa yang sudah kita punya
kita tidak boleh keatas, kita harus mempunyai sikap rendah hati(tawadhu)
2. Berikan uraian singkat tentang cara mengajarkan (metode) solusi untuk survive terhadap satu PENYAKIT HATI (yang belum tercantum pada nomor 1 di atas) kepada peserta didik di sekolah.
cara untuk mengatasi penyakit iri hati yaitu kita harus mendekatkan diri kepada allah, dan kita harus membersihkan diri dari perbuatan kotor yang selama ini kita lakukan. untuk membersihkan diri kita seperti halnya
SolatSolat misalnya baru diterima kalau sebelumnya kita membersihkan jasmani dan rohani kita. Jadi 'toharah' yaitu pembersihan atau pensucian jiwa adalah kunci untuk bertaqarub kepada Allah SWT.
Wudu Wudu sebetulnya bukan hanya membersihkan anggota badan, tapi juga membersihkan batin atau jiwa. Sebab setiap tetesan air wudu itu membersihkan dosa-dosa kecil. Sebanyak tetesan itulah dosa-dosa itu berjatuhan.
Ketika kita membersihkan kedua tangan kita, bukan hanya tangan saja yang bersih, tapi juga dosa-dosa yang dilakukan oleh tangan kita sebelum wudud ikut jadi bersih. Mungkin sebelum wudu tangan kita memegang sesuatu yang tidak halal, atau memukul orang secara zdolim. Maka kita berdo'a: "Ya Allah ampunilah semua dosa yang dilakukan oleh kedua tangan ini".
William James
William James
- Seorang pendahulu yang dianggap paling penting untuk aliran fungsionalisme. Pendidikan awalnya adalah seorang dokter dan ia pertama kali mengajar fisiologis di Harvard pada tahun 1872. Semenjak tahun 1878 ia mendalami filsafat dan psikologi serta mendapat gelar professor untuk kedua bidang tsb. Menurut Lundin (1991), James lebih muncul sebagai seorang filsuf daripada seorang psikolog. Pengaruhnya sangat kuat pada aliran fungsionalisme, terutama kelompok Chicago school.
- Karya utamanya adalah Principles of Psychology. Karya yang sering dijadikan rujukan untuk mahasiswa psikologi tahun awal adalah Psychology : Briefer Course.
- Definisi dan ruang lingkup psikologi. Psychology is the science of mental life, both of its phenomenon and of their conditions” Fenomena adalah subyek dan kondisi adalah proses fisiologis di otak. Psikologi adalah natural science.
- Metode psikologi. Ada tiga metode utama dalam psikologi:
- Introspection
Merupakan metode penting dan utama dalam psikologi. Introspeksi yang dimaksud sangat berbeda dengan introspeksi dalam aliran strukturalisme. Bagi James, introspeksi adalah kecenderungan alamiah manusia, kemampuan untuk menyadari apa yang telah terjadi. - Experimentation
James mengakui metode ini sebagai metode penting namun tidak pernah melakukannya sendiri. Ia menganggap metode ini perlu dieksplorasi lebih lanjut. - Comparative method
Metode tambahan yang dapat digunakan untuk psikologi anak-anak, binatang, orang primitif, dan penderita gangguan mental.
- Introspection
- Dalam pandangan-pandangannya yang lain, tampak jelas bahwa bagi James, proses fisiologis di otak dan di dalam tubuh manusia adalah representasi dari proses mental dan hal ini adalah penentu tingkah laku dan menentukan bagaimana manusia mempersepsikan lingkungan. James juga mengakui adanya proses habituasi yang otomatis dan semakin tidak disadari, meskipun meninggalkan jejak dalam benak manusia. Baginya, proses mind lebih penting daripada elemen-elemen mind itu sendiri. Pandangan ini terwakili dengan jelas dalam teorinya tentang emosi, bersama-sama Carl Lange, yang dikenal sebagai James-Lange Theory. (Baca pandangan James tentang habit, instintct, emotion, reason dan memory, Lundin hal 104-106)
- James dikenal sebagai salah seorang psikolog terbesar Amerika. Sebagai pribadi ia juga diakui populer dan charming, serta kemampuan menulisnya sangat mengagumkan. Ia juga dikenal sebagai seorang penentang keras aliran strukturalisme dari Wundt. Meskipun pada masanya idenya sangat berpengaruh, dengan berlalunya waktu hanya sedikit pandangannya yang bertahan hingga masa kini.
Teori Belajar
September 22nd, 2007 | UncategorizedBeberapa teori belajar yang akan di bahas antara lain :
Teori belajar Skinner “Operant Conditioning”
Teori Belajar Conditining of Learning, Robert M. Gagne
Teori Belajar Perkekmembangan Kognitif Jean Piaget
Teori Belajar Sosial Albert Bandura
Teori Belajar Orang Dewasa
Teori Pembelajaran Orang Dewasa
a) Teori Operant Conditioning
Teori operant conditioning dimulai pada tahun 1930-an. Burhus Fredik Skinner selama periode teori stimulus (S)- Respons ( R) untuk menyempurnakan teorinya Ivan Pavlo yang disebut “Classical Conditioning”. Skinner setuju dengan konsepnya John Watson bahwa psikologi akan diterima sebagai sain (science) bila studi tingkah laku (behavior) tersebut dapat diukur, seperti ilmu fisika, teknik, dan sebagainya.
Menurut Skinner , belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang harus dapat diukur. Bila pembelajar (peserta didik) berhasil belajar, maka respon bertambah, tetapi bila tidak belajar banyaknya respon berkurang, sehingga secara formal hasil belajar harus bisa diamati dan diukur.
Hasil temuan skinner terdapat tiga komponen dalam belajar yaitu :
Discriminative stimulus (SD)
Response
Reinforcement (penguatan)
- penguatan positif
- penguatan negative
b) Teori Conditioning Of Learning, Robert M. Gagne
Teori ini ditemukan oleh Gagne yang didasarkan atas hasil riset tentang faktor-faktor yang kompleks pada proses belajar manusia. Penelitiannya diamksudkan untuk menemukan teori pembelajaran yang efektif. Analisanya dimulai dari identifikasi konsep hirarki belajar, yaitu urut-urutan kemampuan yang harus dikuasai oleh pembelajar (peserta didik) agar dapat mempelajari hal-hal yang lebih sulit atau lebih kompleks.
Menurut Gagne belajar memberi kontribusi terhadap adaptasi yang diperlukan untuk mengembangkan proses yang logis, sehingga perkembangan tingkah laku (behavior) adalah hasil dari efek belajar yang komulatif (gagne, 1968). Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa belajar itu bukan proses tunggal. Belajar menurut Gagne tidak dapat didefinisikan dengan mudah, karena belajar bersifat kompleks.
Gagne (1972) mendefinisikan belajar adalah : mekanisme dimana seseorang menjadi anggota masyarakat yang berfungsi secara kompleks. Kompetensi itu meliputi, skill, pengetahuan, attitude (perilaku), dan nilai-nilai yang diperlukan oleh manusia, sehingga belajar adalah hasil dalam berbagai macam tingkah laku yang selanjutnya disebut kapasitas atau outcome. Kemampuan-kemampuan tersebut diperoleh pembelajar (peserta didik) dari :
1. Stimulus dan lingkungan
2. proses kognitif
Menurut Gagne belajar dapat dikategorikan sebagai berikut :
1) Verbal information (informasi verbal)
2) Intellectual Skill (skil Intelektual)
3) Attitude (perilaku)
4) Cognitive strategi (strategi kognitif)
Belajar informasi verbal merupakan kemampuan yang dinyatakan , seperti membuat label, menyusun fakta-fakta, dan menjelaskan. Kemampuan / unjuk kerja dari hasil belajar, seperti membuat pernyataan, penyusunan frase, atau melaporkan informasi.
Kemampuan skil intelektual adalah kemampuan pembelajar yang dapat menunjukkan kompetensinya sebagai anggota masyarakat seperti; menganalisa berita-berita. Membuat keseimbangan keuangan, menggunakan bahasa untuk mengungkapkan konsep, menggunakan rumus-rumus matematika. Dengan kata lain ia tahu “ Knowing how”
Attitude (perilaku) merupakan kemampuan yang mempengaruhi pilihan pembelajar (peserta didik) untuk melakukan suatu tindakan. Belajar mealui model ini diperoleh melalui pemodelan atau orang yang ditokohkan, atau orang yang diidolakan.
Strategi kognitif adalah kemampuan yang mengontrol manajemen belajar si pembelajar mengingat dan berpikir. Cara yang terbaik untuk mengembangkan kemampuan tersebut adalah dengan melatih pembelajar memecahkan masalah, penelitian dan menerapkan teori-teori untuk memecahkan masalah ril dilapangan. Melalui pendidikan formal diharapkan pembelajar menjadi “self learner” dan “independent tinker”.
c) Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget (Cognitive Development Theory)
Menurut Piaget pengetahuan (knowledge) adalah interksi yangterus menerus antara individu dengan lingkungan.
Fokus perkembangan kognitif Piaget adalah perkembangan secara alami fikiran pembelajar mulai anak-anak sampai dewasa. Konsepsi perkembangan kognitif Piaget, duturunkan dari analisa perkembangan biologi organisme tertentu. Menurut Piaget, intelegen (IQ=kecerdasan) adalah seperti system kehidupan lainnya, yaitu proses adaptasi.
Menurut Piaget ada tiga perbedaan cara berfikir yang merupakan prasyarat perkekmbangan operasi formal, yaitu; gerakan bayi, semilogika, praoprasional pikiran anak-anak, dan operasi nyata anak-anak dewas.
Ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif yaitu :
1) lingkungan fisik
2) kematangan
3) pengaruh sosial
4) proses pengendalian diri (equilibration)
(Piaget, 1977)
Tahap perkembangan kognitif :
1) Periode Sensori motor (sejak lahir – 1,5 – 2 tahun)
2) Periode Pra Operasional (2-3 tahun sampai 7-8 tahun)
3) Periode operasi yang nyata (7-8 tahun sampai 12-14 tahun)
4) Periode operasi formal
Kunci dari keberhasilan pembelajaran adalah instruktur/guru/dosen/guru harus memfasilitasi agar pembelajar dapat mengembangkan berpikir logis.
d) Teori Berpikir Sosial (social Learning Theory)
Teori ini dikembangkan oleh Albert Bandura seorang psikolog pendidikan dari Stanford University, USA. Teori belajar ini dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana orang belajar dalam seting yang alami/lingkungan sebenarnya.
Bandura (1977) menghipotesiskan bahwa baik tingkah laku (B), lingkungan (E) dan kejadian-kejadian internal pada pembelajar yang mempengaruhi persepsi dan aksi (P) adalah merupakan hubungan yang saling berpengaruh (interlocking),
Harapan dan nilai mempengaruhi tingkah laku
Tingkah laku sering dievaluasi, bebas dari umpan balik lingkungan sehingga mengubah kesan-kesan personal
Tingkah laku mengaktifkan kontingensi lingkungan
Karakteristik fisik seperti ukuran, ukuran jenis kelamin dan atribut sosial menumbuhkan reaksi lingkungan yang berbeda.
Pengakuan sosial yang berbeda mempengaruhi konsepsi diri individu.
Kontingensi yang aktif dapat merubah intensitas atau arah aktivitas.
P
B
E
Tingkah laku dihadirkan oleh model
Model diperhatikan oleh pelajar (ada penguatan oleh model)
Tingkah laku (kemampuan dikode dan disimpan oleh pembelajar)
Pemrosesan kode-kode simbolik
Skema hubungan segitiga antara lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah laku, (Bandura, 1976).
Skema
Proses Kognitif Pembelajar
Pembelajar mampu menunjukkan kompetensi/tingkah laku
Performance/unjuk kerja
Motivasi pembelajar mengolah tingkah laku
Proses perhatian sangat penting dalam pembelajaran karena tingkah laku yang baru (kompetensi) tidak akan diperoleh tanpa adanya perhatian pembelajar. Proses retensi sangat penting agar pengkodean simbolik tingkah laku ke dalam visual atau kode verbal dan penyimpanan dalam memori dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini rehearsal (ulangan ) memegang peranan penting.
Proses motivasi yang penting adalah penguatan dari luar, penguatan dari dirinya sendiri dan Vicarius Reinforcement (penguatan karena imajinasi).
Lebih lanjut menurut Bandura (1982) penguasaan skill dan pengetahuan yang kompleks tidak hanya bergantung pada proses perhatian, retensi, motor reproduksi dan motivasi, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh unsur-unsur yang berasal dari diri pembelajar sendiri yakni “sense of self Efficacy” dan “self – regulatory system”. Sense of self efficacy adalah keyakinan pembelajar bahwa ia dapat menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai standar yang berlaku.
Self regulatory adalah menunjuk kepada 1) struktur kognitif yang memberi referensi tingkah laku dan hasil belajar, 2) sub proses kognitif yang merasakan, mengevaluasi, dan pengatur tingkah laku kita (Bandura, 1978). Dalam pembelajaran sel-regulatory akan menentukan “goal setting” dan “self evaluation” pembelajar dan merupakan dorongan untuk meraih prestasi belajar yang tinggi dan sebaliknya.
Menurut Bandura agar pembelajar sukses instruktur/guru/dosen/guru harus dapat menghadirkan model yang mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembelajar, mengembangkan “self of mastery”, self efficacy, dan reinforcement bagi pembelajar.
Berikut Bandura mengajukan usulan untuk mengembangkan strategi proses pembelajaran yaitu sebagi berikut :
No
Strategi Proses
1
Analisis tingkah laku yang akan dijadikan model yang terdiri :
a. Apakah karekter dari tingkah laku yang akan dijadikan model itu berupa konsep, motor skil atau efektif?
b. Bagaimanakah urutan atau sekuen dari tingkah laku tersebut?
c. Dimanakah letak hal-hal yang penting (key point) dalam sekuen tersebut?
2
Tetapkan fungsi nilai dari tingkah laku dan pilihlah tingkah laku tersebut sebagai model.
a. Apakah tingkah laku (kemampuan yang dipelajari) merupakan hal yang penting dalam kehidupan dimasa datang? (success prediction)
b. Bila tingkah laku yang dipelajari kurang memberi manfaat (tidk begitu penting) model manakah yang lebih penting?
c. Apakah model harus hidup atau simbol?
Pertimbangan soal biaya, pengulangan demonstrasi dan kesempatan untuk menunjukkan fungsi nilai dan tingkah laku.
d. Apakah reinforcement yang akan didapat melalui model yang dipilih?
3
Pengembangan sekuen instruksional
a. Untuk mengajar motor skill, bagaimana caramengerjakan pekerjaan/kemampuan yang dipelajari :how to do this” dan bukannya “not this”.
Langkah-langkah manakah menurut sekuen yang harus dipresentasikan secara perlahan-lahan
4
Implementasi pengajaran untuk menunut proses kognitif dan motor reproduksi.
a. motor skill
1) hadirkan model
2) beri kesempatan kepada tiap-tiap pembelajar untuk latihan secarasimbolik
3) beri kesempatan kepada pembelajar untuk latihan dengan umpan balik visual
b. proses kognitif
1) Tampilkan model, baik yang didukung oleh kode-kode verbal atau petunjuk untuk mencari konsistensi pada berbagai contoh
2) Beri kesempatan kepada pembelajar untuk membuat ihtisar atau summary
3) Jika yang dipelajari adalah pemecahan masalah atau strategi penerapan beri kesempatan pembelajar untuk berpartisipasi secaraaktif
4) Beri kesempatan pembelajar untuk membuat generalisasi ke berbagai siatuasi.
Dari uraian tentang teori belajar sosial, dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Belajar merupakan interaksi segitiga yang saling berpengaruh dan mengikat antara lingkungan, faktor-faktor personal dan tingkah laku yang meliputi proses-proses kognitif belajar.
2. komponen-komponen belajar terdiri dari tingkah laku, konsekuensi-konsekuensi terhadap model dan proses-proses kognitif pembelajar.
3. hasil belajar berupa kode-kode visual dan verbal yang mungkin dapat dimunculkan kembali atau tidak (retrievel).
4. dalam perencanaan pembelajaran skill yang kompleks, disamping pembelajaran-pembelajaran komponen-komponen skill itu sendiri, perlu ditumbuhkan “sense of efficacy” dan self regulatory” pembelajar.
5. dalam proses pembelajaran, pembelajar sebaiknya diberi kesempatan yang cukup untuk latihan secara mental sebelum latihan fisik, dan “reinforcement” dan hindari punishment yang tidak perlu.
Ahli lain yaitu Bloom dkk, menjelaskan domain tujuan pendidikan ada tiga ranah yaitu : 1) kognitif, yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan, dan perkembangan kemampuan dan skill intelektual, 2) afektif yang menjelaskan tentang perubahan dalam minat, perilaku (attitudes), nilai-nilai dan perkembangan dalam apresiasi dan penyesuaian , dan 3) psikomotor.
2. Teori Belajar Orang dewasa
Gagne membagi teori belajar dalam 3 famili :
a. conditioning
b. modelling
c. kognitif
Kingsley dan Garry membagi teori belajar dalam 2 bagian yaitu ;
a. teori stimulus-respon
b. teori medan
Taba membagi teori belajar menjadi 2 famili :
a. teori asosiasi atau behaviorisme
b. teori organismik, gestalt dan teori medan
Di dalam pembahasan akan difokuskan pada teori belajar orang dewasa. Ada aliran inkuiri yang merupakan landasan teori belajar dan mengajar orang dewasa yaitu : “scientific stream” dan “artistic atau intuitive/reflective stream”. Aliran “scientific stream” adalah menggali atau menemukan teori baru tentang belajar orang dewasa melalui penelitian dan eksperimen . Teori ini diperkenalkan oleh Edward L. Thorndike dengan pubilkasinya “ Adult Learning”, pada tahun 1928.
Pada aliran artistic, teori baru ditemukan melalui instuisi dan analisis pengalaman yang memberikan perhatian tentang bagaimana orang dewasa belajar. Aliran ini diperkenalkan oleh Edward C. Lindeman dalam penerbitannya “ The Meaning of Adult Education” pada tahun 1926 yang sangat dipengaruhi oleh filsafat pendidikan John Dewey.
Menurutnya sumber yang paling berguna dalam pendidikan orang dewasa adalah pengalaman peserta didik. Dari hasil penelitian, Linderman mengidentifikasi beberapa asumsi tentang pembelajar orang dewasa yang dijadikan fondasi teori belajar orang dewasa yaitu sebagai berikut :
1) pembelajar orang dewasa akan termotivasi untuk belajar karena kebutuhan dan minat dimana belajar akan memberikan kepuasan
2) orientasi pembelajar orang dewasa adalah berpusat pada kehidupan, sehingga unit-unit pembelajar sebaiknya adalah kehidupan nyata (penerapan) bukan subject matter.
3) Pengalaman adalah sumber terkaya bagi pembelajar orang dewasa, sehingga metode pembelajaran adalah analisa pengalaman (experiential learning).
4) Pembelajaran orang dewasa mempunyai kebutuhan yang mendalam untuk mengarahkan diri sendiri (self directed learning), sehingga peran guru sebagai instruktur.
5) Perbedaan diantara pembelajar orang dewasa semakin meningkat dengan bertambahnya usia, oleh karena itu pendidikan orang dewasa harus memberi pilihan dalam hal perbedaan gaya belajar, waktu, tempat dan kecepatan belajar.
Carl R Rogers (1951) mengajukan konsep pembelajaran yaitu “ Student-Centered Learning” yang intinya yaitu :
1) kita tidak bisa mengajar orang lain tetapi kita hanya bisa menfasilitasi belajarnya.
2) Seseorang akan belajar secarasignifikan hanya pada hal-hal yang dapat memperkuat/menumbuhkan “self”nya
3) Manusia tidak bisa belajar kalau berada dibawah tekanan
4) Pendidikan akan membelajarkan peserta didik secara signifkan bila tidak ada tekanan terhadap peserta didik, dan adanya perbedaan persepsi/pendapat difasilitasi/diakomodir
Peserta didik orang dewasa menurut konsep pendidikan adalah :
1) meraka yang berperilaku sebagai orang dewasa, yaitu orang yang melaksanakan peran sebagai orang dewasa
2) meraka yang mempunyai konsep diri sebagai orang dewasa
Andragogi mulai digunakan di Netherlands oleh professor T.T Ten have pada tahun 1954 dan pada tahun 1959 ia menerbitkan garis-garis besar “Science of Andragogy”
Model andragogi mempunyai konsep bahwa : kebutuhan untuk tahu (The need to know), konsep diri pembelajar ( the learner’s concept),peran pengalaman pembelajar (the role of the leaner’s experience), kesiapan belajar ( readiness to learn), orientasi belajar (orientation of learning) dan motivasi lebih banyak ditentukan dari dalam diri si pembelajar itu sendiri.
Didalam pembelajaran orang dewasa tidak sepenuhnya harus menggunakan model andragogi, tetapi bisa digabung model pedagogi. Jika pembelajarnya belum mengetahui atau sangat asing dengan materi yang disampaikan tentunya kita bisa menggunakan model pedagogi pada awal-awal pertemuan untuk mengkonstruksi pengalaman dengan pengetahuan yang baru didapatkan, selanjutnya bisa digunakan model andragogi sebagai penguatan dan pengembangan.
KONFLIK DENGAN ORANG TUA
Konflik Tentang Sistem nilai-nilai Orang Tua
Saya mempunyai keluarga yang sangat sederhana,saya anak ke-4 dari empat bersaudara. Diantara keluarga saya,saya yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dibandingkan kakak-kakak saya. kakak-kakak saya mempunyai sifat yang sangat dewasa dan mandiri. Sedangkan saya mempunyai sifat manja dan keras kepala.
Diantara kakak-kakak saya,saya yang banyak mempunyai masalah dengan orang tua saya. Saya pernah kabur dari rumah karena saya meminta sesuatu kepada orang tua saya,dan orang tua saya tidak mengabulkan permintaan yang saya mau.dan saya pun pergi dari rumah. Saya merasa orang tua saya tidak adil kepada saya,saya berpikir orang tua saya lebih sayang kepada kakak-kakak saya dibandingkan kepada saya. Tapi setelah saya berfikir kenapa orang tua saya tidak mengabulkan permintaan saya,karena mereka sangat sayang kepada saya, karena permintaan saya terlalu berlebihan karena usia saya saat itu belum cukup untuk mempunyai mobil pribadi, karena saya masih bisa memakai mobil kakak-kakak saya dan orang tua saya. Mereka berfikir kalau mereka mengabulkan permintaan saya, itu akan mengganggu aktivitas belajar saya. mereka berpikir kalau saya sudah mempunyai mobil pribadi saya akan melupakan tugas belajar saya.
Dari situlah saya berpikir “Ya juga”.Dan saya pun lupa sama mobil dan saya belajar serius dan sabar.Akhirya orang tua saya pun melihat ketekunan belajar saya akhirnya mereka mengabulkan permintaan saya.
Sekarang saya kuliah ditempat orang tua saya mau,sedangkan hati saya tidak begitu setuju, karena kakak-kakak saya kuliah di Universitas yang dia pilih sendiri. Sedangkan saya kuliah harus ditempat yang mereka inginkan. Saya berbicara kepada orang tua saya “ini engga adil pak?”.dari saya sangat kecewa kepada mereka karena saya tidak bisa mencapai cita-cita saya. Tapi setelah saya cerita kepada guru SMA saya, guru saya memberikan nasehat” mungkin ini jalan terbaik buat kamu.kalau kamu ingin melihat orang tua kamu bahagia kamu harus berkorban untuk mereka”. Akhirnya saya pun mengambil keputusan dan saya kuliah ditempat orang tua saya inginkan. Saya berharaf semoga apa yang mereka inginkan terbaik untuk masa depan saya.
Jujur saya sekarang kurang bisa keadaan yang saya miliki,saya merasa kurang percaya diri dengan keadaa saya.
ANGKET GURU
ANGKET GURU MENURUT KARAKTERNYA
- Berlaku adil :
Guru harus berlaku adil kepada siswanya
- Profesional :
Guru mengajar dengan tekhnik yang baik, sehingga murid mampu memahaminya
- Perhatian :
Guru yang bisa memahami karakter murid-muridnya, sehingga bisa mengimbangi dalam menyampaikan materi pelajaran
- Tidak emosional :
Guru yang tidak emosional, karena guru yang selalu emosi bukannya menimbulkan rasa hormat kepada guru tersebut, melainkan hanya membuat takut muridnya.
- Disiplin :
Guru yang disiplin dalam waktu, masuk dan keluar sesuai peraturan.
- Guru yang “jutek” sehingga siswa merasa takut dan siswa sulit berkonsentrasi
- Guru yang tidak peduli kepada muridnya.
- Guru yang tidak profesional dalam bidangnya, sehingga muridnya sulit memahami apa yang di ajarkan gurunya.
- Guru yang sering absen dan tidak memberi kabar jika tidak hadir.
- Guru yang tidak berwibawa,sehingga muridnya tidak sopan.
Jumat, 28 Maret 2008
Kreatifitas yang saya pernah lakukan antara lain yaitu:
Ketika saya berada didalam kamar, saya sangat merasa bosan berada didalam kamar saya. Pada saat itu saya mempunyai ide untuk membongkar kamar saya, dan saya pun langsung bergegas untuk memperindah kamar saya. Saya langsung membeli kertas origami, lem, karton dan hiasan pintu. Dan saya pun langsung membuat hiasan bunga, ikan, dan lain-lain dari kertas origami warna-warni. Dan saya tempelkan ditembok-tembok. Tidak hanya itu saya pun menempelkan bintang-bintang dilangit-langit atas tempat tidur.
Tidak hanya itu, saya pun senang berfoto-foto bersama teman-teman saya mempunyai ide untuk membuat pas foto dari karton dan sterofom dan saya tempelkan ditembok. Dan saya tempelkan koleksi foto-foto saya dan teman-teman saya oto dari kecil sampai sekarang. Tidak hanya tembok dan langit-langit saya pun menghias pintu kamar saya dengan tiray pintu micky mouse dan bunga-bunga berwarna hitam dan merah.
Dari kreatifitas yang saya buat saya mendapatkan pujian dari keluarga saya, karena saya telah berhasil membuat kamar saya menjadi lebih indah dan nyaman.
Kreatifitas yang kedua saya yaitu saya pernah mengikuti lomba mengaji ketika saya berada di sekolah menengah atas (SMA). Saya pernah mengikuti lomba mengaji antar kelas. Dan Alhamdulillah saya pun mendapatkan juara kedua.
Ketika saya pulang membawa piala kerumah saya langsung bercerita kepada ibu saya, dan ibu saya bahagia, karena bangga melihat anaknya mendapatkan juara mengaji meskipun antar kelas tapi orang tua saya bangga karena apa yang mereka inginkan tercapai untuk mendidik anak-anaknya bias mengaji dan paham kepada ajaran agama islam.
Minggu, 16 Maret 2008
Konflik Tentang Sistem nilai-nilai Orang Tua
Saya mempunyai keluarga yang sangat sederhana,saya anak ke-4 dari empat bersaudara. Diantara keluarga saya,saya yang mempunyai sifat yang sangat berbeda dibandingkan kakak-kakak saya. kakak-kakak saya mempunyai sifat yang sangat dewasa dan mandiri. Sedangkan saya mempunyai sifat manja dan keras kepala.
Diantara kakak-kakak saya,saya yang banyak mempunyai masalah dengan orang tua saya. Saya pernah kabur dari rumah karena saya meminta sesuatu kepada orang tua saya,dan orang tua saya tidak mengabulkan permintaan yang saya mau.dan saya pun pergi dari rumah. Saya merasa orang tua saya tidak adil kepada saya,saya berpikir orang tua saya lebih sayang kepada kakak-kakak saya dibandingkan kepada saya. Tapi setelah saya berfikir kenapa orang tua saya tidak mengabulkan permintaan saya,karena mereka sangat sayang kepada saya, karena permintaan saya terlalu berlebihan karena usia saya saat itu belum cukup untuk mempunyai mobil pribadi, karena saya masih bisa memakai mobil kakak-kakak saya dan orang tua saya. Mereka berfikir kalau mereka mengabulkan permintaan saya, itu akan mengganggu aktivitas belajar saya. mereka berpikir kalau saya sudah mempunyai mobil pribadi saya akan melupakan tugas belajar saya.
Dari situlah saya berpikir “Ya juga”.Dan saya pun lupa sama mobil dan saya belajar serius dan sabar.Akhirya orang tua saya pun melihat ketekunan belajar saya akhirnya mereka mengabulkan permintaan saya.
Sekarang saya kuliah ditempat orang tua saya mau,sedangkan hati saya tidak begitu setuju, karena kakak-kakak saya kuliah di Universitas yang dia pilih sendiri. Sedangkan saya kuliah harus ditempat yang mereka inginkan. Saya berbicara kepada orang tua saya “ini engga adil pak?”.dari saya sangat kecewa kepada mereka karena saya tidak bisa mencapai cita-cita saya. Tapi setelah saya cerita kepada guru SMA saya, guru saya memberikan nasehat” mungkin ini jalan terbaik buat kamu.kalau kamu ingin melihat orang tua kamu bahagia kamu harus berkorban untuk mereka”. Akhirnya saya pun mengambil keputusan dan saya kuliah ditempat orang tua saya inginkan. Saya berharaf semoga apa yang mereka inginkan terbaik untuk masa depan saya.
Jujur saya sekarang kurang bisa keadaan yang saya miliki,saya merasa kurang percaya diri dengan keadaa saya.